Dari Abi Umamah Al-Bahili r.a. Rasulullah s.a.w.
bersabda: Maksudnya:"Apabila orang mukmin sakit,
Allah Ta'ala menyuruh para malaikat:"Tulislah
bagi hambaku amal terbaik yang dikerjakannya
diwaktu sihat dan sejahtera."
Diceritakan bahawa pada Bani Israel terdapat
seorang lelaki fasiq dan tidak berhenti melakukan
kejahatan sedang penduduk negerinya tidak mampu
mencegahnya dari kefasiqannya dan mereka pun
berdoa dengan khusyuk kepada Allah Ta'ala.
Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa
a.s bahawa pada Bani Israel ada seorang anak
muda yang banyak berbuat kejahatan, maka usirlah
dia dari negeri mereka hingga mereka tidak ditimpa
Neraka.
Kemudian Musa mengusirnya dari desa itu dan
pergilah pemuda itu salah satu desa. Kemudian
Allah Ta'ala menyuruh Musa mengusirnya dari
esa itu, maka Musa mengusirnya sekali lagi dari
desa itu sehingga pergilah pemuda itu ke padang
luas dan kesuatu tempat yang tidak terdapat man-
usia maupun burung dan binatang buas.
Pemuda itu sakit di tempat itu dan tiada seorang
pun yang menolongnya. Ia tergeletak diatas tanah
dan berkata dalam sakitnya itu:"wahai Tuhanku,
andaikata ibuku berada di dekat kepalaku nescaya
ia akan menyayangiku dan menangis atas kehinaan-
ku dan andaikata ayahku berada disisiku tentu akan
menolongku dan memandikan serta mengkapaniku
dan andaikata isteriku berada disisiku tentu ia me-
nangis berpisah denganku dan andaikata anak-anak-
ku berada disisiku tentulah mereka menangis dibela-
kang jenazahku dan akan berkata:"Ya Allah, ampuni-
lah ayah kami yang asing dan lemah dan menderhaka
serta berbuat kejahatan yang terusir dari satu kota
ke kota yang lain dan dari desa ke tanah lapang dan
keluar dari dunia menuju ke akhirat dalam keadaan
putus asa dari segala sesuatu kecuali dari rahmat
Allah."
Pemuda itu berkata:"Ya Allah, jika engkau me-
mutuskan hubunganku dengan ibuku dan dengan
anak-anakku serta isteriku maka janganlah engkau
putuskan aku dengan rahmatMu dan Engkau telah
membakar hatiku dengan perpisahan mereka dariku,
maka janganlah Engkau bakar aku dengan dengan
apiMu lantaran maksiatku."
Maka Allah megirimkan seorang bidadari yang
merupakan ibunya dan seorang bidadari yang me-
rupakan isterinya dan anak-anak yang merupakan
anaknya dan seorang malaikat merupakan ayahnya.
Mereka pun duduklah disisinya dan menangisi
pemuda itu seakan-akan mereka adalah anak-anak-
nya, isterinya dan ibunya serta ayahnya dan hadir
disisinya sehingga tenanglah hatinya seraya berkata:
"Ya Allah janganlah engkau putuskan aku dari
rahmatMu, sesungguhnya Engkau maha kuasa atas
segala sesuatu.
Pemuda itu pun pulang ke rahmat Allah dalam
keadaan suci dan diampuni. Maka Allah Ta'ala
mewahyukan kepada Nabi Musa a.s:"Pergilah eng-
kau ke tanah lapang begini dan tempat begini,
disitu telah meninggal dunia salah seorang waliku,
maka mandikanlah dan kafanilah serta sembahyangi-
lah dia."
Tatkala Nabi Musa di tempat itu, ia melihat pemuda
yang diusirnya dari kota dan desa dengan perintah
Allah Ta'ala dan melihat bidadari menangisinya.
Musa berkata:"wahai Tuhanku, bukankah ia ada-
lah pemuda fasiq yang ku usir dari kota dengan perin-
tahMu?" Allah Ta'ala menjawab:"Benar, hai Musa,
akan tetapi aku kasihan kepadanya dan memaafkannya
lantaran ratapannya dalam sakitnya dan kejauhannya
dari kampung halamannya dan kedua orang tua dan
anak serta isterinya dan Ku kirimkan kepadanya
bidadari dalam rupa ibunya dam malaikat dalam rupa
ayahnya lantaran kasihan kepadanya atas kehinaanya
dalam kesendiriannya.
Maka apabila orang asing(yang tidak bersanak
keluarga) mati, penghuni langit dan bumi menangisi
kasihan kepadanya, oleh kerana itu bagaimana aku
tidak mengasihaninya sedang Aku adalah maha
Penyayang diantara para penyayang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan