"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang"
Maksudnya: "Pada hari ini Kusempurnakan untuk kamu
agamamu dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatKu
dan telah ku redhai Islam itu jadi agama bagimu."
Diriwayatkan bahawa Nabi s.a.w bersabda:
"Jibril berkata kepadaku: Ya Muhammad sesungguhnya
Allah telah menciptakan laut dibelakang gunung Gaff,
dimana dalam laut tersebut terdapat ikan-ikan
yang mengucapkan solawat kepadamu,
maka siapa yang mengambil ikan dari laut itu tangan-
nya akan menjadi kering dan ikan itu akan menjadi batu."
Hadis ini menunjukkan atau merupakan suatu isyarat
bahawa seorang hamba Allah yang membaca solawat
atas Nabi dan solat lima waktu dengan berjemaah,
ia akan selamat dari jilatan dan siksaan api Neraka.
Diriwayatkan bahawa setelah turunnya ayat ini, maka
tersungkurlah Umar dan menangis, kemudian Nabi
berkata kepadanya:"Mengapa engkau menangis
wahai Umar?" Umar menjawab:"Aku menangis
kerana memang kita mengharapkan tambahan pada
agama kita, namun apabila ia sempurna, maka se-
sungguhnya tidak ada sesuatu yang sempurna,
kecuali pada hakikatnya sesuatu itu berkurang.
Rasulullah bersabda:"Engkau benar."
Diriwayatkan bahawa ayat ini diturunkan setelah
waktu Asar pada hari Juma'at di Arafah ketika
musim haji wada'(haji perpisahan). Pada waktu
itu Nabi sedang duduk diatas unta dalam
keadaan berhenti, dan setelah ayat ini turun
tidak ada perintah serta larangan yang baru. Pada
saat turun ayat ini Rasulullah belum faham apa
maksudnya.
Kemudian malaikat Jibril turun kepada Nabi se-
raya berkata:"Ya Muhammad, hari ini masalah
yang berhubung dengan agama telah disempurnakan
dan perintah serta larangan pun telah putus
tidak ada lagi. Maka Rasulullah sekembali
dari Mekah menuju ke Madinah ia mengumpulkan
seluruh sahabat-sahabatnya dan dibacakan ayat-
ayat tersebut dan disampaikan pula apa yang
dikatakan Jibril.
Waktu itu para sahabat gembira
kecuali Abu Bakar, ia merasa sedih dan segera
pulang ke rumah dan menutup diri dikamar me-
nangis siang dan malam. Kejadian ini didengar
oleh sahabat-sahabat lain, mereka segera datang
dan berkumpul dirumah Abu Bakar r.a seraya ber-
kata:"Hai Abu Bakar mengapa engkau menangis
disaat kita harus senang dan gembira? Bukankah
Allah telah menyempurnakan agama kita?"
Abu Bakar menjawab:"Wahai saudara-saudaraku,
kalian tidak mengerti apa yang akan menimpa kalian,
bukankah kalian telah mendengar bahawa sesuatu
yang sempurna pada hakikatnya kurang. Dan ba-
hawa ayat ini adalah memberitahu kita tentang per-
pisahan kita dengannya. Bagaimana keadaan Hasan
dan Husin menjadi yatim, isteri-isteri beliau akan
menjadi janda semua."
Maka terjadilah teriakan, jeritan dan menangis antara
mereka semua sehingga tangisan itu didengar oleh
sahabat-sahabat lainnya. Kemudian mereka datang
ketempat kediaman Rasulullah saw, dan berkata:
"Wahai Rasulullah, kami tidak tahu apa yang ter-
jadi pada sahabat-sahabat kami, mereka menangis
dan menjerit.
Ketika itu juga raut muka Nabi saw. berubah
dan segera bergegas menuju ke rumah Abu Bakar
dan didapatinya mereka sedang menangis dan men-
jerit. Lalu Rasulullah bersabda: "mengapa kalian me-
nangis?" Ali berkata:"sesungguhnya Abu Bakar te-
lah berkata bahawa setelah ia mendengar ayat ini ia
mencium tentang kematian Rasulullah, apakah benar
bahawa ayat ini mengisyaratkan tentang kematian
anda?"
Nabi bersabda:"Betul apa yang disampaikan Abu
Bakar dan waktu kepergianku memang telah dekat
dan waktu perpisahanku dengan kalian pun telah
sampai." Mendengar sabda Rasulullah, Abu
Bakar makin keras jeritannya dan pengsan serta
menangis. Badan Ali menjadi gementar, para
sahabat lainnya pun menjadi takut dan semuanya
menangis.
Sampai pada gunung-gunung, batu-batu,
malaikat-malaikat yang ada dilangit ikut menangis,
tidak ketinggalan binatang-binatang yang ada di-
bumi sampai pada kecil dan hina,bakteria dan cacing
ikut bela sungkawa dengan tangisan mereka. Ke-
mudian mereka menjabat tangan Rasulullah satu
persatu, memberikan beberapa wasiat dan beliau
pun meninggalkan mereka, sambil menangis.
Adapun penyakit yang menyebabkan wafatnya
Rasulullah saw. adalah sakit kepala yang dirasakan
selama lapan belas hari pada akhir bulan safar.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan