Ahad, 6 Mac 2011

KETENANGAN HATI SEORANG MUKMIN SETELAH MELIHAT KEKUASAAN ALLAH

"Dengan Nama Allah Yang Pengasih lagi Maha Penyayang"

Maksudnya:"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata:"Ya Tuhanku,
perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-
orang mati."

Allah berfirman;"Apakah kamu belum percaya?"...Ibrahim men-
jawab:"Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap
hati saya."...

(kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu jinakkan-
lah burung-burung itu kepadamu,kemudian letakkanlah tiap-
tiap bukit. Sesudah itu panggillah dia, nescaya dia akan
datang kepada kamu dengan segera."Dan ketahuilah bahawa
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(Al-Baqarah: ayat 260)

Hasan berkata sebab timbul pertanyaan ini dari Ibrahim ada-
lah bahawa suatu ketika ia melewati bangkai.

(Menurut Zuraich bangkai yang dimaksudkan ialah bangkai
Himar) ditepi laut,kemudian ia melihatnya telah hancur di-
makan binatang laut dan darat.

Bila air laut pasang datanglah ikan-ikan dan binatang laut
yang lain memakannya, bila air surut maka binatang buas di-
darat pula memakannya, setelah binatang buas itu pergi bur-
ung-burung datang memakan sisa-sisanya dan yang tinggal
berjatuhan dihembus oleh angin menjulang keudara.

Setelah Ibrahim menyaksikan hal tersebut ia terkejut
dan bersabda: Ya Tuhanku aku mengerti bahawa Engkau mampu
untuk mengumpulkannya kembali dari perut binatang-binatang
laut dan burung di udara, maka tunjukkanlah bagaimana cara
menghidupkannya kembali agar aku melihat dan bertambah
keyakinanku.

Allah berfirman:"Apakah kamu tidak percaya?"
Ibrahim menjawab:"Tidak, sama sekali bukan aku tidak
percaya tapi untuk ketenangan hati.

Mujahid menafsirkan bahawa, empat burung yang diambil
oleh Ibrahim adalah merak, ayam jantan, merpati dan gagak.
Ada yang berpendapat itik kuning, gagak hitam,merpati putih
dan ayam jantan merah.

Kemudian Allah memerintahkan untuk menyembelihnya sesuai
dengan ketentuan Allah dan dipotong empat setiap burung-
burung itu. Kemudian ia diletakkan diatas bukit-bukit
dan bukit-bukit itu berjauhan satu dengan yang lain.

Lalu di panggilnya dengan kata-kata:"Hai burung-burung
datanglah kamu dengan izin Allah. Maka tiap-tiap titisan
darah burung itu terbang bercantum pada gumpalan darah
yang lain,dan tulang-tulangnya pun begitu juga. Ibrahim
melihat kejadian tersebut dengan teliti sehingga bangkai-
bangkai itu bergabung satu sama lain diudara tanpa kepala
dan mencari kepalanya masing-masing sampai menemukannya
sendiri.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan